Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2015

Percakapan Malam Dengan Malaikat Pelindung I

Malaikat Pelindung:
Sahabatku, TUHAN itu MahaPerkasa, MahaKuat, MahaMenang... tetapi apa kamu sadar bahwa TUHAN adalah Dia Yang Paling Banyak Mengalah? Ia bahkan mau dilahirkan dalam sebuah kandang domba dan palungan adalah singgasanaNya. Ia memiliki cinta yang begitu besar... Dan Ia ingin agar manusia berkeyakinan bahwa Ia sangat mencintai manusia, hingga Ia yang sebenarnya bisa dengan mudah melupakan dosa manusia, memilih jalan yang keras. Ia rela diremukkan dan dilukai bahkan sampai mati di kayu salib. Sebuah hukuman paling kejam dan dianggap terkutuk. Namun Ia rela mati sebagai korban Anak Domba Paskah yang tak bercela dan sempurna. Ia menjadikan diriNya remuk hanya untuk menyembuhkan jiwa kita. Dengan begini, maukah kamu mengalah kepada semua orang? Memaafkan mereka yang bersalah padamu dan melupakan kesalahannya, melayani sesama, mencintai Tuhan lebih dari apapun juga, merawat mereka yang sakit, mau mengalah pada orang yang menyela pembicaraanmu, mengejek kamu, dan lain sebagainya?

Aku:
Aku akan berusaha, malaikatku... Tapi itu masih terlalu berat bagiku. Doakan aku...

Malaikat Pelindung:
Sahabatku, jangan mudah meng-iya kan nasehatku. Aku bersamamu sejak engkau lahir, bermain, dan apa pun aku selalu melihatmu, mendengarmu, dan mencatat segala perbuatanmu dan tidak pernah lupa akan itu. Laksanakanlah segala nasehatku dengan sukacita surgawi dan engkau akan memperoleh rahmat kekudusan.

Aku:
Tetapi terkadang nasehatmu itu membuatku lelah. Aku malas menjemur pakaian, aku terlalu malas mencuci piring, belajar, bahkan berdoa.

Malaikat Pelindung:
Nah, sayangku... justru doa lah yang memberi semangat jiwamu untuk melakukan itu. Jangan bayangkan doa adalah keharusan. Doa adalah percakapan yang indah dengan Tuhan. Apabila kamu ingin berdoa seakrab mungkin, kamu bisa berdoa di depan kanak-kanak Yesus. Bayangkan bahwa Ia adalah teman seusiamu, atau bayangkan seolah-olah dia adik kecil manismu. Kamu pasti akan menyukainya. Jika kamu ingin lebih mencintai Tuhan, kamu perlu membaca buku iman dan riwayat orang-orang kudus. Banyak anak kecil yang lebih kecil darimu bisa menjadi kudus. Mengapa kamu tidak? Mereka bisa menjadi malaikat kecil ALLAH. Kamu juga pasti bisa! Bukankah kamu tidak ada bedanya dengan mereka? Mengapa kamu tidak mau? Itu berat? Ya, itu memang berat. Tetapi mereka, para kudus kecil itu, bisa dan bersedia. Itu akan menjadi beban yang manis bila dilakukan dengan cinta.

Aku:
Baik malaikatku. Aku akan berdoa malam ini untuk kekudusanku.

Malaikat Pelindung:
Bagus, selamat berdoa sayangku... dan aku juga akan berdoa untukmu...

-Michel-
(Dari berbagai sumber dan perubahan seperlunya)